Langsung ke konten utama

Serum Katak Muda Berekor Dapat Menghambat Aktivitas Proliferasi Sel Kanker

Kanker merupakan salah satu penyakit utama yang menyebabkan kematian di dunia. Di Indonesia sendiri diperkirakan angka kejadian akibat penyakit itu terdapat sekitar 100 orang dalam 100.000 penduduk. Berdasarkan fakta tersebut kelompok Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian Eksakta (PKM-PE) dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga melakukan penelitian tentang kanker.
Hasil penelitian yang dilakukan bahwa pemberian serum katak muda berekor dapat menurunkan aktifitas sel kanker. Hal ini karena di dalam serum katak muda berekor mengandung hormon tiroksin. Hormon ini berperan penting dalam mendegenerasi ekor katak yang merupakan proses apoptosis.
”Berawal dari hal inilah tim kami mengajukan proposal dan berhasil lolos dari penilaian Dikti untuk mendapat pendanaan dari Kemenristekdikti dan penelitian ini bisa dilakukan,” kata Imas Hapsari Rahmaningtyas, ketua tim peneliti mahasiswa ini, didampingi keempat temannya yaitu Nur Prabowo Dwi Cahyo, Zeni Prastika, Arliandra Reza Pratama, dan Anjani Marisa Kartikasari.
Penelitian yang dilakukan Imas Dkk ini sekitar tiga minggu di laboratorium kampus Universitas Airlangga dengan menginduksikan reagen kanker, yaitu DMBA (Dimetylbenz (α) Antrasen) ke hewan coba yaitu tikus putih jenis Sprague Dawley. Selama sekitar dua minggu dengan intensitas seminggu dua kali, setiap hari Senin dan Kamis.
Setelah menginduksikan kanker, penelitian dilanjutkan dengan memberikan serum katak muda berekor pada mencit setiap hari selama satu minggu. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa serum katak muda berekor dapat menghambat aktivitas proliferasi sel kanker kulit.
Hal tersebut dibuktikan setelah dilakukan uji Imunohistokimia, yang hasilnya menunjukkan adanya warna cokelat yang menandakan adanya apoptosis. Adanya warna cokelat tersebut karena diwarnai oleh Caspase 3 sehingga terlihat warna cokelat. Dari hasil itu sekaligus menunjukkan bahwa serum yang diberikan dapat meningkatkan apoptosis dan menghambat aktivitas proliferasi dari sel kanker.
”Kami berharap dengan adanya temuan serum ini bisa memberikan alternatif atau cara terbaru dalam mengatasi kanker dengan biaya yang lebih murah daripada dilakukan dengan operasi dan nanoteknologi,” kata Imas Hapsari Rahmaningtyas.

Daftar Fakultas Di Universitas Airlangga
  1. Fakutas Kedokteran
  2. Fakultas Kedokteran Gigi 
  3. Fakultas Hukum
  4. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
  5. Fakultas Ilmu dan Budaya
  6. Fakultas Vokasi
  7. Fakultas Sains dan Teknologi
  8. Fakultas Keperawatan
  9. Fakultas Farmasi
  10. Fakultas Perikanan dan Kelautan
  11. Fakultas Kedokteran Hewan
  12. Fakultas Psikologi
  13. Fakultas Kesehatan Masyarakat
  14. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
  15. Fakultas Pasca Sarjana
Cari Artikel terkait Riset Anda : http://repository.unair.ac.id/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EMTEK Goes to Campus Berlangsung Meriah

UNAIR NEWS –  Penampilan tari remo khas Jawa Timur dan lantunan suara anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Paduan Suara Universitas Airlangga membuka acara EMTEK Goes to Campus yang diselenggarakan di Airlangga Convention Center Kampus C UNAIR, Rabu (13/9). Acara EMTEK Goes to Campus tahun 2017 yang menaungi SCTV, Indosiar, dan sejumlah portal lainnya kembali hadir di UNAIR setelah menciptakan keseruan-keseruan pada tahun lalu. Wakil Rektor I Prof. Djoko Santoso, di hadapan lebih dari seribu peserta, mengatakan acara EMTEK Goes to Campus dapat menjadi momen bagi anak-anak muda, khususnya mahasiswa untuk menyerap ilmu tentang media dan industri hiburan. Apalagi, saat ini, perkembangan informasi di era digital begitu pesat. “Sebagai generasi muda harus menyerap ilmu sebanyak-banyaknya apalagi saat ini kan perkembangan informasi berjalan begitu cepat. Seraplah ilmu karena kalian akan menjadi pemimpin masa depan,” tutur Djoko. Acara EMTEK Goes to Campus kali ini dimeriahkan denga...

FEB Adakan Diskusi Guna Rumuskan Indikator Kesejahteraan

 Guna merumuskan indeks kesejahteraan versi Universitas Airlangga, Fakultas Ekonomi dan Bisnis menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD). Dalam kesempatan ini Prof. Dr. Bambang Tjahjadi, SE., MBA., Ak bersama tim dari UNAIR memaparkan berbagai komponen, mulai dari kriteria penilaian hingga pembobotan. FGD yang diselenggarakan Senin (14/8) di Aula Tirto ini salah satu usaha dalam memberikan sumbangsih pemikiran untuk kemajuan bangsa. Selain itu, diadakannya FGD juga bertujuan untuk mendorong universitas menuju peringkat 500 besar dunia. Dalam upaya menuju ranking 500 besar dunia, UNAIR juga dituntut untuk mampu menumbuhkan kompetisi organisasi-organisasi pemerintahan maupun non pemerintahan. Prof. Bambang menjelaskan, cara ini dilakukan dengan perangkingan organisasi yang nantinya akan mendapat insentif berupa penghargaan. “Tata kelola organisasi yang baik, pasti memiliki daya saing yang baik pula. Ini sebagai langkah awal agar lebih fokus pada pemerintah daerah. Tidak b...

Pesan Positif Emil Dardak kepada Agen Perubahan

UNAIR NEWS –  Bupati Trenggalek Emil Dardak berpesan agar anak-anak muda tak takut mengambil risiko. Besarnya risiko yang diambil, menurut Emil, sebanding dengan mahakarya yang diciptakan. Ungkapan itu disampaikan Emil kepada para mahasiswa peserta acara EMTEK Goes to Campus yang diselenggarakan di Airlangga Convention Center, Selasa (13/9). “Untuk membuat sesuatu yang besar, kita biasanya dihadapkan pada risiko yang besar pula. Tapi, jika kita tidak mengambil risiko, maka tidak ada mahakarya di dunia ini. Anak muda harus berani mengambil risiko untuk menciptakan karya terbaik,” pesan Emil. Emil mengatakan, anak-anak muda harus terus ilmu menimba sebanyak mungkin pengalaman selagi masih mampu. Pasalnya, tak jarang anak muda yang mengabaikan kesempatan emas karena belum menyiapkan kemampuan sesuai kebutuhan. “Anak-anak muda harus matang. Persiapkan diri dengan mengikuti organisasi dan matangkan kemampuan diri. Ketika ada kesempatan, maka kita sudah benar-benar siap. Jangan ...